Meski Pemkab. Jembrana tidak menggelar acara khusus dalam penyambutan tahun baru seperti pada tahun-tahun sebelumnya, namun di pusat pemerintahan di jalan Surapati dan jalan Jenderal Sudirman nuansa tahun baru tetap terasa. Hal itu dapat terlihat disepanjang jalan pusat pemerintahan Jembrana itu, sekitar pukul 22. 00 wita, gerombolan anak-anak muda yang mengendarai kendaraan roda dua mulai menunjukkan aktivitasnya. Suara kenalpot yang meraung-raung disepanjang jalan seakan mencengangkan telinga pengguna jalan lainnya, begitu juga suara petasan yang meledak di udara dengan penuh warna warninya di atas panggung kesenian Jembrana Tower . Lantaran dipusat pemerintahan ini malam pergantian tahun itu tidak diadakan, kedatangan ribuan warga hanya bisa menyaksikan komvoi para remaja dengan motor yang suara kenalpotnya selalu meraung-raung.
Beda halnya dengan malam tahun baru 2011 di kecamatan Mendoyo. Lapangan Pergung yang ada di pusat pemerintahan kecamatan Mendoyo, sekitar pukul 20. 00 wita, ribuan warga masyarakat dari kalangan anak-anak, remaja dan dewasa menyerbu lapangan yang dijadikan sentral kegiatan oleh Camat Mendoyo, I Nengah Ledang.
Meski sempat diguyur hujan, masyarakat nampaknya tidak rela meninggal lapangan Pergung ini. Pasalnya, berbagai atraksi kesenian yang ada di kecamatan Mendoyo khususnya kesenian yang dimiliki oleh sekolah, baik SMP dan SMA/SMK ini sengaja ditampilkan. Mungkin kesenian-kesenian yang didatangkan dari para siswa yang ada di kecamatan Mendoyo ini memang digarap dan dibina apik oleh para gurunya itu, tak pelak ajang pentas malam tahun baru tak ubahnya seperti pestival kesenian, apalagi ketika SMP Negeri 2 Mendoyo tampil di atas panggung dengan atraksi kesenian “Jegog Tempo Dulu-nya”. Ribuan penonton yang telah memenuhi lapangan ini seakan dibius dengan kehadiran para penari Janger dan juga ticaknya. Suara gemuruh disertai tepuk tangan ribuan penonton rupanya membuat “dag”(pemimpin janger dipanggung-red), “dag” IB. Jember yang mengenakan pakaian khasnya dilengkapi dengan samurai, dengan lucunya membuat penonton terpingkal-pingkal.
Selain Janger tempo dulu, aneka musik juga sempat mewarnai gairah para remaja, 6 SMP dan SMA/SMK di Mendoyo, selain sempat membuat kegirangan penonton yang memang sudah sejak awal ada di lapangan Pergung ini, ternyata juga sempat memancing datangnya para remaja yang mondar-mandir bergeromol dijalanan, apalagi ketika acara pamungkas digelar yakni, pesta kembang api yang sempat menggelegar diatas pusat pemerintahan Kecamatan Mendoyo ini.
Ketika dikonfirmasi Camat Mendoyo I Nengah Ledang mengatakan, kegiatan ini murni dalam rangka peringatan tahun baru 2011, “Tidak ada masalah. Meski Jembrana baru saja menggelar pesta demokrasi, kita kan merayakan tahun baru. Saya yakin masyarakat sudah paham semuanya itu. Makanya coba lihat sekarang masyarakat kami begitu antusiasnya mengikuti seluruh rangkaian kegiatan malam tahun baru ini. Jika kita gelar seperti ini kan tidak ada anak-anak kita yang mondar mandir di jalan, apalagi kebut-kebutan, “pungkasnya. *** sadnyari
0 komentar:
Posting Komentar