Seorang bayi terlahir prematur dengan kondisi tidak sempurna di Bangli. jari tangan kanannya lebih, lebih mengenaskan bayi ini juga tanpa anus (maaf : song jit-red). Bahkan tidak sampai hidup sehari dia akhirnya meninggal, kelahiran langka ini baru pertama kali terjadi di kota sejuk, Bangli. Ada apa lahirnya rare ini?
Belum sempat memiliki nama, anak ketiga pasangan Ketut Muliarta (39) dan Wayan Sari (38) ini menghembuskan nafas terakhirnya setelah berjuang hidup selama tujuh (7) jam saja. Bayi laki-laki ini lahir pada Senin (15/8) di rumah pasangan Muliarta dan Sari di Desa Bangun Lemah, Susut, Bangli, dengan usia kandungan baru enam bulan.
Saat terlahir, bayi laki-laki inipun hanya berbobot 1.350 gram jauh di bawah bayi yang lahir pada umumnya. Selain itu usia kelahiran yang terbilang muda membuat beberapa organ dalam, seperti paru-paru belum berkembang secara sempurna.
Akibat terlahir mendadak, akhirnya orang tuanya mengantar bayinya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangli setelah bayi terlahir. Namun sayang setelah tujuh jam menjalani masa krisis hidupnya bayi berusia 6 bulan di kandungan inipun meninggal dunia.
Ketut Muliarta, ayah si anak menuturkan tidak mendapat firasat atau tanda-tanda tertentu saat istrinya tiba-tiba saja melahirkan di rumah. Sebelumnya istrinya yang juga bekerja sebagai seorang petani ini tampak biasa saja namun entah kenapa perutnya tiba-tiba saja mules dan tidak sampai satu jam bayinya pun terlahir tanpa disengaja. “Istri tiang juga mengaku tidak bermimpi aneh sebelum anak ketiga kami lahir premature,” ujarnya menyesali kejadian ini.
Ia mengaku ikhlas dengan kepergian anak ketiganya itu, selain kemungkinan selamatnya kecil juga, dia mengaku kasihan melihat keadaan si bayi yang tampak kesakitan semasa hidupnya yang sehari itu. “Untuk upacara penguburannya kami laksanakan pada Rabu siang, sesuai petunjuk hari baiknya,” kata Muliarta.
Lahir Teraneh di Bangli
Saat terlahir, bayi laki-laki inipun hanya berbobot 1.350 gram jauh dibawah bayi yang lahir pada umumnya, selain itu usia kelahiran yang terbilang muda membuat beberapa organ dalam, seperti paru-paru belum berkembang secara sempurna.
“Selain memiliki paru-paru yang belum berkembang sempurna, bayi ini juga tidak memiliki lubang anus,”istilahnya atresia ani, atau kelainan di mana tidak memiliki anus,” kata dr. Putu Suartawan, Sp.A, dokter spesialis anak yang menangani si bayi, di RSUD Bangli, Selasa. Kelainan ini terbilang langka di Bangli, sehingga para medis serta alat yang ada di RS Bangli Belum sanggup untuk merawat bayi ini.
Tak hanya itu, saluran kerongkongan si bayi pun juga diduga buntu tidak tersambung dengan organ pencernaan. Hal ini membuat si bayi tidak dapat diberikan makan seperti susu. Peryataan ini dinyatakan para medis rumah sakit umum Bangli, setelah mencoba memasukan kateter, yakni alat yang digunakan untuk memasukan atau mengeluarkan cairan ke dalam mulut si bayi untuk memberikannya nutrisi, namun alat ini tak dapat masuk ke dalam karena krongkongan si bayi tersumbat. “Kita menduga ada sesuatu yang tidak terhubung antara krongkongan dengan saluran pencernaan, kalau kita paksakan bisa masuk ke saluran pernapasan dan ini sama saja membunuh si bayi,” terang Suartawan kembali. Kelainan organ lain yang diderita si bayi yakni jari tangan kanan juga memiliki jumlah berlebih, yakni 6 buah,” ini memang sering terjadi pada bayi yang memiliki kelainan organ, biasanya memang kelainannya lebih dari satu atau multipel anomali kongenital,” terangnya. Namun kelainan jumlah jari ini tidak berdampak medis bagi kondisi bayi.
Keadaan bayi ini harus dibantu dengan tabung oksigen untuk bernafas. Namun tiba-tiba, sang bayi susah bernafas dan harus dibantu dengan pertolongan medis dari para medis di RS Bangli, beruntung nyawanya masih sempat tertolong.
Kelahiran prematur dan kelainan ini menurut dr. Suartawan bisa disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya usia ibu, Wayan Sari yang hamil pada usia yang di luar masa produktif. “Penyebabnya mungkin oleh usia ibu yang hamil pada usia tua,” terang Suartawan. *** Krista.
0 komentar:
Posting Komentar