Ida Pandita Mpu Natha Jaya Kusuma

Setiap insan Hyang Widhi yang diberikan kesempatan untuk memperbaiki karma-karmanya, diberikan garis kehidupan sesuai karmanya juga. Sementara itu, sulinggih yang satu ini, juga diberikan perjalanan hidup yang berkelok-kelok bagaikan aliran sungai menuju samudera. Lebih-lebih hidup dalam keluarga besar dengan kondisi ekonomi yang boleh dikatakan serba kekurangan..

Jumat, 02 September 2011

I Dewa Ayu Mas Suarthini, "Ubah Perilaku Masyarakat"

I Dewa Ayu Mas Suarthini adalah sosok   Kepala Bidang Penyuluhan, Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Karangasem yang senantiasa berpenampilan sederhana dengan tutur katanya yang santun. Di samping itu, ibu dari satu putri dan dua putra ini dikenal pekerja keras dan tak mengenal waktu serta pantang putus asa dalam mengemban dan melaksanakan tugas-tugas kesehariannya. Royalitasnya yang tinggi membuat wanita kelahiran tahun 1956 ini dipercaya mengemban tugas sebagai Kepala Bidang Penyuluhan sejak beberapa tahun yang lalu. Berbagai tantangan kerap dihadapi saat menjalankan tugas di lapangan, terutama di dalam merubah pola pikir...

Luh Suryaniti, S.Sos. M."Si Pelayanan Konseling Gratis"

Isue gender masih menjadi isue global yang perlu mendapatkan perhatian dari berbagai pihak, baik pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Kantor Pemberdayaan Perempuan, Kabupaten Badung, Luh Suryaniti, S.Sos. M.Si, Selasa (09/08) lalu. Namun demikian, melalui Kantor Pemberdayaan Perempuan serta didukung oleh kebijakan pemerintah, Suryaniti berupaya memperkecil kesenjangan gender dengan menciptakan kondisi yang adil dan demokratis bagi perempuan serta meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan perempuan.Salah satu upaya yang telah terlaksana, membentuk Lembaga Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan...

Pura Luhur Pucak Bukit Sangkur, Baturiti, Tabanan, "Genah Metapa, Mohon Jabatan"

Pura Luhur Pucak Bukit Sangkur merupakan kawasan tapa wana, dilestarikan sehingga tidak ada bangunan lain di lokasi ini kecuali terkait dengan pemujaan. Lokasi pura ini dulunya dikenal dengan tempat pertapaan Resi Segening. Seringkali orang datang memohon jabatan ataupun taksu sebagai pemimpin. Reporter & Foto : Ida Ayu Made Sadnyari Seorang spiritual yang betul-betul mendambakan suasana sunyi dan damai, Pura Luhur Pucak Bukit Sangkur bisa menjadi salah satu tempat pilihan untuk melaksanakan tapa yoga semedhi. Keunikan dari pura ini adalah keberadaan Juuk Linglang (sejenis jeruk). Jeruk ini konon sudah tumbuh ratusan tahun dan diyakini memiliki...

Keris Bali Bersejarah, "Ki Baru Pemastu"

Bilah keris ini dibuat dengan pamor teknik wosing wutah yang juga dikenal dengan istilah pamor Jwalana atau pamor tiban. Warna pamor pada bilah keris ini tampak kurang terang (kurang ndeling),  diduga karena pengaruh bahan pamor yang memang kurang terang dan juga di sebabkan karena  finising warangannya yang terlalu pekat (warangan sepuh/tua). Keris Tangguh Bali (bentuk gaya Bali) Diperkirakan dibuat pada abad XVI BilahDhapur            : Carita Buntala Luk 15 Carita Buntala, Carita dalam bahasa Jawa berarti ‘cerita’ sedangkan kata  Buntala berasal dari bahasa sansekerta...

Paguyuban Tri Datu Gelar Ngaben Massal

Melihat kenyataan banyak umat yang  belum bisa melaksanakan upacara yadnya, khususnya Pitra Yadnya yang mana para tetua dan atau anggota keluarga lainnya yang telah lama meninggal dan masih terkubur dengan upacara sederhana dalam tingkatan makingsan di pertiwi. Hal itu menggugah perhatian  Paguyuban Tri Datu yang merupakan suatu paguyuban dari lintas “soroh”  untuk membantu meringankan beban umat agar bisa melaksanakan yadnya itu dengan menggelar upacara Pitra Yadnya/Ngaben secara Massal.Upacara dimaksud diselengggarakan bertempat di Setra Desa Pakraman Denpasar dengan jumlah peserta 69 Sawa . Di mana, 49 Ngaben dengan biaya Rp....

Bayi Melik hanya Hidup 7 Jam di Bangli, "Tangan Kanan Lebih, Lekad Ngudan"

Seorang bayi terlahir prematur dengan kondisi tidak sempurna di Bangli. jari tangan kanannya lebih, lebih mengenaskan  bayi ini juga tanpa anus (maaf : song jit-red). Bahkan tidak sampai hidup sehari dia akhirnya meninggal, kelahiran langka ini baru pertama kali terjadi di kota sejuk, Bangli. Ada apa lahirnya rare ini? Belum sempat memiliki nama, anak ketiga pasangan Ketut Muliarta (39) dan Wayan Sari (38) ini menghembuskan nafas terakhirnya setelah berjuang hidup selama tujuh (7) jam saja. Bayi laki-laki ini  lahir pada  Senin (15/8) di rumah pasangan Muliarta dan Sari di Desa Bangun Lemah, Susut, Bangli, dengan usia kandungan baru enam bulan.Saat terlahir,  bayi laki-laki inipun hanya berbobot 1.350 gram jauh di bawah bayi yang lahir pada umumnya. Selain itu usia kelahiran...

Desa Pakraman Panjer Gelar Karya Ageng di Pura Dalem, "Puncak Karya Anggarakasih Tambir"

Pepalihan upacara lan mamungkah, Caru Balik Sumpah Agung, Ngenteg Linggih, Padudusan Agung, Pemayuh Desa, Panyegjeg Bumi, Nyenuk, Makebat Daun, Nangun Ayu di Pura Dalem Desa Pakraman Panjer Anggara Kliwon, Tambir 30 Agustus 2011. Persiapan dilakukan jauh sebelum upacara puncak, sehingga krama otomatis melakukannya dengan yasa kerti agar karya berjalan dengan sukses dan lancer secara sekala dan niskala. Desa Pakraman Panjer, Denpasar Selatan bakal menggelar upacara besar yakni Caru Balik Sumpah Agung, Ngenteg Linggih, Padudusan Agung, Pamayuh Desa, Panyegjeg Bumi, Nyenuk, Makebat Daun, Nangun Ayu di Pura Dalem Desa Pakraman Panjer yang puncak karyanya akan berlangsung pada Anggara Kliwon, Tambir tepatnya pada tanggal 30 Agustus 2011 mendatang. Menurut Prawartaka Penyarikan Karya, I Wayan...

Minggu, 21 Agustus 2011

Dharmayatra Ashram Sari Taman Beji Ngubeng di Banyuwangi, Jatim, "Ashram Sari Taman Beji Diamankan Patwal Polres Pasuruan"

Rombongan berangkat 25 Juni 2011 pukul 07.00 Wita dengan peserta berjumlah 150 orang terbagi menjadi tiga bus, mula pertama berkumpul di Lapangan Kompyang Sudjana dua bus dan di Renon satu bus  serta ada juga yang naik dalam perjalanan mengingat peserta berasal dari seluruh Bali. Seperti biasanya sesampainya di Pura Rambut Siwi rombongan tak lupa menghaturkan sembah bhakti sebagai awal perjalanan untuk mendapatkan anugrah-Nya agar senantiasa mamargi antar labda karya sidaning don (berjalan lancar). Reporter : Andiawan Semua peserta tak terkecuali tiga orang sulinggih di antaranya Ida Pandita Mpu Sidyana Samyoga dari Griya Agung Cemagi,...

Runtuhnya Kerajaan Bali Kuno

Tidak lama kemudian, murid-murid beliau Sang Mahayogi membangun beberapa palinggih utama yakni : Meru Tumpang Tiga (pajenengan mageng) diperuntukan sebagai sthana  Bhatara Sakti Sasuhunan di Gunung Raung. Dibangun juga Bale Kulkul (Pajenengan Kulkul) yang dibuat dari kayu “tangkai bunga seleguwi”. Reporter & Foto : Putu Patra Pajenengan Kulkul (kentongan) tersebut dibunyikan saat Ida Bhatara dimohon untuk turun dari kahyangan bila akan melaksanakan upacara melasti. Juga dibangun Bale Agung yang berhulu (mahulu) di selatan, mempunyai 11 ruangan dan bertiang 24. Bale Agung itu disebutkan dibawa dari Jawa (Gunung Raung), kemudian dibangun kembali yang di hulu/di bagian sebelah selatan linggih Ida Bhatara Sasuhunan sane malinggih di Bale Agung dan di bagian arah utara/tebenan berfungsi...

Ki Baju Rante

Keris Ki Baju Rante berdhapur keris pedang. Dhapur keris pedang cukup populer berkembang di Bali. Keris dengan bentuk semacam inilah yang diduga oleh para kalangan masyarakat perkerisan sebagai keris yang digunakan senjata perang. Keris Tangguh Bali ini bernama lengkap Keris Komando Pajenengan Ki Baju Rante yang dibuat Mpu Pande Rudaya. BilahDhapur : Keris Pedang Dari Kerajaan Karangasem, abad ke 18.  Keris ini dikerjakan pada masa Raja Karangasem bergelar Ida Angloerah Made Karangasem. Dikerjakan oleh Mpu Keris Kerajaan Karangasem Pande Rudaya dari Desa Jasi, Karangasem, di pelataran Puri Gede Karangasem.Keris ini sangat bertuah, diberi nama Ki Baju Rante karena dapat menembus baju rante/baja (kre). Pada 8 Oktober 1989, keris Ki Baju Rante dikoleksi oleh AA. Gde Rai Suteja, selaku ...

Pandita Mpu Eka Dharma Santi & Pandita Mpu Istri Eka Dharma Santi Satya Semaya, "Tresna Sampai Lebar"

Tresna hingga lebar itulah yang dialami salah satu sulinggih mabhiseka Ida Pandita Mpu Eka Dharma Santi dari Griya Agung Pasek Tuwed, Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, Jembrana. Pasalnya, Ida Pandita Mpu Istri Eka Dharma Santi yang lebar (meninggal) tanggal 20 Maret, kemudian disusul  Ida Pandita Mpu Eka Dharma Santi yang leba tanggal 7 April 2011.. Kejadian ini memang sangat jarang terjadi, dan mungkin baru pertama kali. Barangkali semasa hidupnya Ida Pandita Mpu pernah berjanji dan Tuhan mengabulkan permohonannya itu. Sudah dipastikan diaben bersama-sama. Seperti apa ceritanya, berikut hasil penuturan Pinandita Drs. I Ketut Pasek Swastika,...

Wangsit Gajah Para kepada Cucunya Ngurah Kaler

Adapun pesan beliau terhadap cucunya, yang bernama I Gusti Ngurah Kaler, katanya “ Wahai cucuku Ngurah Kaler, apabila nanti saya meninggal buatkan panggung jasadku, di sana di pucak Gunung Mangun, satu bulan tujuh hari (42 hari),  dihias dengan bunga-bunga, dan diiringi dengan tabuh serta tari-tarian, karena ibuku dulu bidadari”. Kembali diceritakan, waktu I Gusti Ngurah Pulaki, memohon berubah wujud menyatu dalam alam tidak tampak mengikuti Bhatara di Mlanting, I Gusti Ngurah Pegametan, sedang tidak ada di rumah, beliau pergi mengunjungi Bendesa Kelab, yang berada di Jembrana. Beberapa hari berada di sana, kembali pulang dia ke Pulaki, bersama semua pengiringnya, tidak diceritakan dalam perjalanan, segera sampai di perbatasan desa, kaget perasaannya I Gusti Ngurah Pegatepan, karena...

Hal Pemanes Karang

Segala yang disebut Pamanes Pekarangan, seperti: Kemasukan gelap, dan terbakar, patut membangun palinggih berupa Padma rendah, sthana Sang Hyang Indra Blaka. Apabila tidak membangun sthana untuk Sang Hyang Indra Blaka, tidak putus-putusnya menemukan sakit bermacam-macam, walaupun hingga sepuluh kali telah macaru, tak akan bisa selesai oleh caru itu, karena Beliau Sang Hyang Indra telah berubah menjadi Sang Hyang Indra Blaka, menjadi Kala Maya, menjadi Kala Desti, demikian dinyatakan. Caru Ngamatiang SemerPangelemnya:Daksina 1, mwah nasi wong-wongan ireng iwaknya kakul, Perasnya matumpeng ireng, iwaknya pencok kacang, ay am ireng pinanggang, mwangjijih makaput antuk tapis, kawangen 7, dadi pangelem, maduluran nasi salah warna limang warna, iwaknya saka wenang, alednya klakat sudamala.Maksudnya...

Pages 331234 »
Diberdayakan oleh Blogger.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More