Parade gong kebyar wanita antara duta Kabupaten Badung dan duta Kabupaten Tabanan pada (23/06) lalu di Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-33 mendapat sambutan meriah, karena penampilannya menjadi primadona aktivitas seni tahunan ini. Duta Kabupaten Badung diwakili oleh Sekaa Gong Dharma Kanti Desa Adat Sobangan, Kabupaten Badung dan Kabupaten Badung diwakili oleh Sekaa Gong Desa Adat Tunjuk, Kabupaten Tabanan. Seperti apa meriahnya parade gong kebyar ini, berikut liputannya.
PKB sekaan menjadi tontonan wajib bagi Bali dan juga tamu-tamu domestik maupun mancanegara yang datang ke Bali . Pada PKB inilah ditampilkan berbagai kesenian daerah dan cirri khas daerah seperti makanan, pakaian, dan lain sebagainya.
Salah satu kesenian yang selalu dinanti-nantikan dari tahun ke tahun adalah gong kebyar. Seperti parade gong kebyar wanita (23/06) lalu di panggung terbuka Ardha Candra Taman Budaya Denpasar. Hadir kurang lebih 90 wanita dari dua kabupaten yaitu Badung dan Tabanan mengenakan kebaya dengan warna yang mempesona, mereka memainkan berbagai instrument gambelan dengan lincah, sambil menari menggoyangkan tubuhnya ke kanan dan kekiri.
Saat alat pemukul gamelan (panggul) digerakkan menyentuh aneka jenis perangkat gamelan, alunan bunyi gamelan mengumandang dan langsung disambut tepuk tangan meriah ribuan penonton yang memadati panggung terbuka Ardha Candra Taman Budaya Denpasar.
Sebelumnya sudah tampil pada parade gong kebyar wanita yang berhadapan duta seni Kota Denpasar dengan duta seni Kabupaten Gianyar pada PKB pekan kedua (16/6) lalu.
Sebelumnya sudah tampil pada parade gong kebyar wanita yang berhadapan duta seni Kota Denpasar dengan duta seni Kabupaten Gianyar pada PKB pekan kedua (16/6) lalu.
Parade gong kebyar wanita, tampaknya menjadi salah satu "magnet" yang mampu menyedot ribuan penonton PKB yang berlangsung sebulan penuh, 10 Juni-9 Juli 2011 di kompleks Taman Budaya Denpasar.
Selama sebulan PKB berlangsung juga tampil parade gong kebyar wanita Kabupaten Badung berhadapan dengan duta seni Kabupaten Tabanan. Parade gong kebyar menurut Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Ketut Suastika merupakan salah satu dari enam agenda PKB, kegiatan lainnya meliputi atraksi budaya, pementasan, saresehan, festival film dekomenter serta pameran industri kecil dan kerajinan rumah tangga.
Acara gong kebyar wanita (23/06) lalu dibuka oleh penampilan duta Kabupaten Badung yang diwakili oleh Sekaa Gong Dharma Kanti Desa Adat Sobangan dengan membawakan Tabuh Telu Kembang Mitir. Penata tabuh adalah orang-orang yang kompeten di bidangnya, antara lain I Wayan Wendra, I Nyoman Mariada dan I Ngurah Sutanaya Wisnawa mampu menciptakan alunan melodi yang menyejukkan telinga.
Kembang mitir merupakan kembang yang biasa ditemui dalam upacara Hindu dan digunakan sebagai kalung bagi dewa-dewa yang disucikan maupun tamu kehormatan. Mitir memiliki filosofis yang tinggi terbentuk dari akar, batang dan daun sehingga menjadi kembang yang indah dan menarik untuk dipersembahkan. Keindahan menggugah hati untuk mengungkapkannya ke dalam sebuah bentuk bahasa musik yang terkemas dalam sebuah bentuk tabuh telu kreasi tanpa meninggalkan uger-uger atau struktur lagu yang dimiliki.
Setelah kurang lebih 15 menit memainkan gambelan kemudian dilanjutkan oleh penampilan duta Tabanan yang diwakili oleh Sekaa Gong Desa Adat Tunjuk. Sambutan yang meriah juga diberikan oleh supporter Kabupaten Tabanan, tampak saat itu hadir Bupati Tabanan menyaksikan secara langsung penampilan ibu-ibu yang terbalut kebaya biru. Tidak mau kalah dengan penampilan duta Badung, duta Tabanan juga menampilkan yang terbaik.
Dalam waktu yang bersamaan juga tampil parade angklung duta Kota Denpasar vs Kabupaten Gianyar bertempat di aula Kampus ISI, Denpasar. Semua pertunjukkan seni ini mendapat apresiasi yang positif dari seluruh masyarakat.
Meskipun tim juri tidak melakukan penilaian, namun masing-masing duta seni dari kabupaten/kota berusaha menampilkan yang terbaik. Dengan demikian setiap penampilan duta seni yang berhadapan antarkabupaten/kota dalam parade tersebut selalu mendapat perhatian besar dari masyarakat. Penonton langsung bisa menilainya sendiri, terhadap setiap penampilan duta-duta seni yang bermutu.
Kegiatan lomba dan parade seni tersebut dimaksudkan untuk memperlihatkan greget PKB, sekaligus memotivasi seniman, perajin termasuk masyarakat umum untuk melangkah lebih maju, sesuai perkembangan zaman, tanpa menghilangkan esensi kehidupan berkesenian.
Dengan demikian diharapkan mampu memunculkan rasa untuk terus mengisi diri dengan berbagai pengalaman dan pengetahuan dalam menghadapi arus komunikasi yang semakin terbuka, sekaligus memberikan ruang kepada seniman, perajin dan kelompok masyarakat berkompetisi secara sehat, dengan harapan mampu memunculkan semangat untuk berkreativitas menghasilkan karya seni inovatif, harapnya. *** sadnyari
0 komentar:
Posting Komentar