Pikiran lurus bersih dan cara hidup sederhana membuat seseorang merasa hidup bahagia. Hidup dengan akal yang banyak dan pikiran yang menjelimet cenderung membuat seseorang merasa tidak bahagia. Demikian juga hidup di jalan spiritual. Teknik Samadhi yang rumit akan sulit mencapi tujuan tertinggi. Justru teknik yang sederhana mengantarkan seseorang mencapai tujuan tertinggi dengan cepat.
Seorang penganut Tantra yang tekun akan mengalami peningkatan spiritual secara bertahap. Setelah latihan beberapa lama dia akan naik dari spiritual biasa ke tingkat spiritual sidhi. Kemudian meningkat lagi ke tingkat spiritual suci dan akhirnya sampai pada tingkat spiritual mulia.
Sidhi artinya sesuatu yang diinginkan atau yang dikehendaki akan berhasil. Kata sidhi kurang popular di Bali. Di pulau seribu pura ini, pengertian tersebut lebih dikenal dengan sebutan sakti.
Untuk meningkatkan spiritual biasa menjadi spiritual sakti relatif gampang. Orang yang berlatih Tantra, yang biasa melakukan samadhi, cenderung untuk bisa mencapai kesaktian walaupun tidak menguasai teknik Samadhi dengan benar. Asal rutin Samadhi di rumah atau rajin tangkil dan meditasi di tempat-tempat suci atau tenget, maka kesaktian akan gampang diperoleh.
Yang sulit adalah mendaki dari spiritual sakti ke spiritual suci. Orang bilang, sulitnya seperti memasukkan gajah ke lubang jarum. Kalau seseorang mulai belajar Samadhi dengan pengetahuan dasar yang cukup dan benar, disertai pengendalian diri yang ketat dia akan lancar mendaki dari spiritual sakti ke spiritual suci. Tapi kalau dia mulai belajar Samadhi dengan jurus mabuk, asal duduk diam sambil memejamkan mata, maka setelah mencapai spiritual sakti dia akan kesulitan naik ke spiritual suci. Walaupun belajar berpuluh-tahun, dia akan tetap berada pada tingkat kesaktian. Kalau diibaratkan seperti orang berjalan, dia merasa seperti sudah berjalan jauh sekali. Tapi sebenarnya dia berjalan berputar-putar di tempat yang sama, dan tidak pernah meninggalkan daerah itu.
Aturan pertama dalam Samadhi adalah tidak boleh mengingat dan memikirkan apapun. Tidak boleh memikirkan hal-hal yang baik. Juga dilarang mengingat hal-hal yang buruk. Jadi lakukan Samadhi dengan pikiran diam, tenang dan damai. Penulis berkali-kali menekankan hal ini karena aturan ini merupakan kunci pertama untuk membuka pintu keberhasilan.
Aturan kedua adalah : ”Jangan melakukan olah prana”. Jangan melakukan rekayasa dengan cara membayangkan ada api, sinar atau hal-hal lain dalam tubuh. Jangan membayangkan atau sengaja merasakan seolah-olah ada energi dalam tubuh dan bergerak menurut pola-pola tertentu. Kalau Anda membayangkan hal-hal seperti itu, semuanya adalah rekayasa Anda sendiri. Semua itu adalah keinginan Anda pribadi (walaupun Anda mendapat teknik itu dari buku atau seorang guru). Keinginan berarti rajas. Dengan mengikuti keinginan Anda dalam Samadhi berarti Anda menumbuh-kembangkan sifat rajas, egois dan mau menang sendiri. Jauh menyimpang dari tujuan hakiki ajaran Samadhi yaitu mengembangkan sifat-sifat suci, mulia dan bijaksana.
Pengembangan rajas akan membuahkan kesaktian, tapi sulit untuk mencapai kesucian. Karena jalan ke arah kesucian adalah jalan satwam. Anda akan seumur-umur tetap berada pada tingkat kesaktian tanpa menemukan jalan ke arah kesucian.
Kenapa demikian?
Karena Anda memulai Samadhi dengan ambisi, keinginan dan harapan. Juga karena Anda melakukan olah bathin sesuai dengan keinginan Anda. Sesuai dengan apa yang Anda anggap paling baik. Dengan demikian Anda terlalu sombong. Anda melupakan Sang Hyang Widhi. Sebenarnya hanya Ia yang tahu apa yang terbaik bagi Anda.
Hanya sedikit orang sakti yang bisa meningkatkan ke arah kesucian. Di antara seribu orang sakti belum tentu satu yang berhasil menjadi orang suci. Hanya orang sakti yang selalu berjalan di jalan kebenaran, yang rendah hati, yang ucapannya lemah lembut, yang sabar dan bijaksana, yang memakai kesaktiannya untuk menolong lain dan untuk kebaikan orang banyak, hanya dialah yang bisa mencapai kesucian. Kesaktian adalah api. Nyala api terasa panas dan arahnya selalu ke atas. Karena itulah orang sakti hatinya cepat panas, selalu merasa paling hebat, cepat tersinggung dan sifat-sifat sejenis itu. Itu semua bukanlah sifat asli dirinya. Tapi sifat ilmu kesaktian yang dimilikinya. Karena itulah orang sakti sulit masuk ke arah jalan kesucian, jalan yang hanya bisa dilalui oleh mereka yang memiliki sifat rendah hati, sabar, penuh kasih sayang dan bijaksana.
Aturan ketiga adalah : Pada saat Samadhi pasrahkan diri pada Sang Hyang Widhi. Biarlah Ia yang merekonstruksikan spiritual Anda. Biarlah Ia yang mengatur prana dalam diri Anda. Mau dijadikan apa tubuh rohani Anda, serahkanlah kepada-Nya. Dengan demikian Ia akan mentransformasi spiritual Anda ke arah yang baik dan benar. Dengan cara ini Anda telah memilih jalan yang benar untuk bisa mencapai Yang Maha Mutlak. *** bersambung
Alamat Fb : www.facebook.com/idaRatuDalem
0 komentar:
Posting Komentar