Bilangan 108 adalah simbol nyasa alam semesta. Bilangan yang melambangkan bhuana agung. Apabila seseorang melakukan japa dengan mengucapkan mantra suci sebanyak 108 kali, maka gaung mantra yang diucapkan akan memenuhi seluruh alam semesta.
Setiap sudut alam semesta dipenuhi oleh getaran suci mantra yang diucapkan. Semua dewa-dewa dan makhluk-makhluk gaib lain baik yang ada di bhuana agung maupun yang ada di bhuana alit merasakan perbawa kesucian mantra itu. Kerena itulah, japa dengan pengucapan mantra 108 kali mampu menyucikan bhuana agung, alam raya tempat manusia hidup. Juga mampu menyucikan bhuana alit, yaitu tubuh spiritual pelaku japa itu sendiri.
Kalau kita ingin menggambar suatu daerah yang luas di atas kertas, maka pertama-tama kita harus menentukan arah mata angin. Arah mata angin digambarkan di atas kertas berupa titik-titik. Mula-mula dibuat satu titik di tengah sebagai pusat. Kemudian tentukan letak titik utara, timur, selatan, barat. Selanjutnya tentukan titik-titik yang menggambarkan arah : arah timur laut, tenggara, barat daya, dan barat laut. Kalau akan menggambarkan peta dunia dan delapan titik lainnya yang mewakili delapan arah mata angin. Setelah itu baru gambar kutub-kutub dan benua-benua lainnya. Kutub utara digambar di arah utara. Kutub selatan di arah selatan, Benua Amerika di arah barat, dan seterusnya. Hal yang sama juga dilakukan kalau mau menggambar kedudukan rasi bintang di alam semesta.
Jadi kalau kita akan menggambar alam semesta yang pertama dilakukan adalah menggambar satu titik di tengah-tengah kertas. Kemudian buat titik-titik yang menggambarkan arah timur, tenggara, selatan, barat daya, dan seterusnya. Titik-titik yang disebut belakangan ada sebanyak delapan buah titik dan dibuat di pinggir kertas (lihat gambar).
Perhatikan gambar tersebut. Di sana terlihat:
- Satu titik di tengah kertas
- Setelah itu ruang kosong
- Kemudian ada 8 titik di pinggir kertas.
Sekali lagi :
Satu titik ….. ruang kosong … delapan titik. Atau 1…0…8, atau 108.
Demikianlah penjelasannya kenapa bilangan 108 merupakan symbol atau lambang alam semesta.
Kemudian penulis mohon penjelasan lagi, kenapa pengulangan mantra dalam japa mesti dilakukan sebanyak bilangan lambang alam semesta. Kenapa bukan 99, 126, 135 atau yang lainnya?
Tuhan dalam perbawa sebagai Sang Hyang Saraswati menjelaskan sebagai berikut.
Jika seseorang melakukan japa dengan mengucapkan mantra suci sebanyak bilangan alam semesta (108) maka gaung mantra yang diucapkan akan memenuhi seluruh alam semesta. Setiap sudut alam semesta dipenuhi oleh getaran suci mantra yang diucapkan. Semua dewa-dewa dan makhluk-makhluk gaib lainnya baik yang ada di bhuana agung maupun di bhuana alit merasakan perbawa kesucian mantra itu. Beliau semua akan merasa senang dan puas. Beliau semua akan member anugerah kepada seluruh bhuana agung dan kepada pelaku japa. Karena itulah japa dengan pengucapan mantra suci sebanyak 108 kali mampu menyucikan bhuana agung, alam raya tempat manusia hidup. Juga mampu menyucikan bhuana alit yaitu tubuh spiritual pelaku japa itu sendiri.
Angka 9 adalah angka terbesar di antara seluruh angka yang ada, yaitu 0, 1, 2, 3, ……9. Bilangan 9 adalah bilangan satuan terbesar. Bilangan 99 adalah bilangan puluhan terbesar. Bilangan 999 adalah bilangan ratusan terbesar. Kalau mengucapkan mantra sebanyak 99 kali berarti sudah mengucapkan mantra dengan jumlah terbanyak dalam strata puluhan. Sebab, di atas 99 adalah 100. Ini adalah bilangan “ terkecil” dalam strata ratusan. Filosofi dari angka 99 adalah terbesar atau terbanyak. Tidak ada lagi bilangan puluhan yang lebih besar.
Untuk informasi selengkapnya, silahkan memesan tabloid edisi 12. Terima kasih.
0 komentar:
Posting Komentar