Rabu, 03 Agustus 2011

DPRD Tuding Penanganan Rabies di Bangli Insidensial

 Bangli (Bali Aga)
Kapan ada kasus saat itu baru bergerak. Sikap inilah yang dinilai oleh DPRD Bangli dalam upaya penanggulangan penyakit Rabies. “Kasus yang menajam belakangan ini sungguh mengejutkan,” sebut Anggota DPRD Bangli Gede Koyan Eka Putra, Rabu (23/2).
Mengacu dari data Diskes, di mana  adanya peningkatan kasus  korban gigitan anjing , maka dapat dimaknai kalau  ancaman rabies di Bangli sangat tinggi. Bahkan dia menuding kalau selama ini penanganan  pencegahan rabies yang dilakukan  instansi terkait  sifatnya masih insidensiel. “Setelah adanya korban baru petugas  pati kaplug ke lapangan, baik itu melakukan sosialisasi maupun eliminasi anjing liar, dan  faktanya  berbicara demikian “ jelas politisi asal Desa Buahan, Kintamni ini.
Sepatutnya penanganan masalah Rabies tidak bisa dilakukan sepotong–sepotong, dan yang paling  tepat adalah  penanganan rabies dilakukan secara  berkesinambungan dengan melibatkan  lintas sektoral. Bahkan, kata dia  hal yang paling mendesak dilakukan guna mengantisipasi penyebaran rabie adalah dengan jalan  melakukan  sosialisasi  tentang bahayan rabies ke  masyarakat dan juga eliminasi anjing liar. “Saya kira pengetahuan masyarakat terutama yang tinggal di daerah pedalaman tentang  rabies  masih minim,” ujarnya
Sementara itu anggota DPRD  Bangli, I Wayan Subagan mengatakan,    untuk pencegahan penyebaran rabies merupakan   tanggung jawab pemerintah melalui dinas kesehatan dan Peternakan.  Subagan  juga mengakui kalau selama ini penanganan masalah pencegahan rabies  sifatnya masih insidesiel  artinya tatkala ada kasus rabies  hingga menimbulkan korban jiwa, barulah  petugas  sibuk turun ke lapangan. “Saya lihat baik sosialisasi maupun eliminasi anjing liar  beberapa bulan belakangan ini  sepertinya mati suri,“ ujarnya. *** Sta

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More