Senin, 01 Agustus 2011

Keris Bali Bersejarah, "Ki Tunjung Tutur"

Menurut kepercayaan masyarakat di Jawa, keris dapur marak dipercaya memiliki tuah untuk mendukung loyalitas dan kesetiaan terhadap pemimpin, menambah wibawa dan karisma pemiliknya. Keris ini cocok dan sesuai dipergunakan oleh para pegawai atau pamong praja.




Keris Tangguh Bali diperkirakan dibuat pada abad XVII

Bilah
Dhapur           : Marak
Marak dari kata Jawa yang berarti ‘datang menghadap’. Istilah marak bisa berarti datang menghadap kepada seorang raja, pemimpin, orang yang pangkatnya lebih tinggi atau kepada seseorang yang dianggap lebih tua.
 Di dalam dunia perkerisan marak merupakan salah satu tipologi (dhapur) bentuk keris lurus dengan rerincikan : gandik polos, pejetan/tigasan, sogokan depan/arep (satu), tikel alis/alis, ada-ada/usuk dan greneng/reringitan. Pada umumnya bilah keris ini memiliki tampilan berukuran sedang, tampak tampan karismatik dan berwibawa.
Bilah keris dapur marak tergolong bilah keris yang relatif sedikit dibuat (kurang populer). Bilah keris ini biasanya di jumpai pada keris-keris buatan Jawa (Surakarta, Yogyakarta, Cirebon, Sunda), Madura, Bali dan Lombok. Keris ini bisa dibilang amat jarang dijumpai pada keris Melayu atau Bugis.
Keris dhapur marak kadang kala juga disebut dengan istilah dhapur merak (burung merak). Istilah ini dimungkinkan karena adanya distorsi pengucapan kata dari marak menjadi merak dimana keduanya memiliki pengertian yang sangat berbeda. Distorsi pengucapan dalam bahasa Jawa atau bahasa daerah lainnya itu sangat mungkin di karenakan rumitnya dalam tata bahasa jawa (bahasa daerah).
Menurut kepercayaan masyarakat di Jawa, keris dapur marak dipercaya memiliki tuah untuk mendukung loyalitas dan kesetiaan terhadap pemimpin, menambah wibawa dan karisma pemiliknya. Keris ini cocok dan sesuai dipergunakan oleh para pegawai atau pamong praja.
Pamor: Wosing Wutah/Beras Wutah motif Ngulit Semangka
Pamor pada bilah keris ini tergolong pamor wosing wutah motif kulit semangka degan alur garis yang agal (garisnya tampak besar-besar). Alur garis pamor yang agal menunjukkan bahan pamor dibuat dalam jumlah lipatan yang relatif tidak begitu banyak. Pamor pada bilah keris ini tergolong pamor yang ndeling (terang), hal ini menunjukkan dibuat dari bahan pamor yang baik dan didukung dalam proses penempaan yang matang.


Untuk informasi selengkapnya, silahkan memesan tabloid ini.  Terima kasih. 

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More