Melaksanakan Samadhiyoga artinya mengadakan kontak kesadaran dengan Yang Maha Suci. Predikat Maha Suci yang diperuntukkan bagi Tuhan berarti Dia selalu berkeadaan suci. Tidak ada kondisi apapun yang mampu merubah kesucian-Nya. Jika seorang manusia yang sedang dalam keadaan tidak suci melakukan penyatuan kesadaran dengan Tuhan, hal ini tidak akan menyebabkan kesucian beliau berkurang. Dia akan tetap suci dan selalu suci selamanya. Bahkan manusia yang semula tidak suci akan menjadi suci bila terus menerus menjalin penyatuan kesadara dengan Yang Maha Suci.
7. Cuntaka
Berbeda halnya dengan benda suci seperti pratima dan juga orang suci. Keduanya memiliki kesucian yang terbatas. Artinya, benda atau orang suci itu, karena suatu kejadian bisa menjadi tidak suci. Arca yang disucikan akan dianggap berkurang atau hilang kesuciannya bila melakukan tindakan tidak terpuji, seperti berkelahi, mabuk-mabukan, mengumbar nafsu birahi dan sejenisnya.
Orang suci rawan kehilangan kesuciannya. Karena itu, dia wajib menjaga kesuciannya agar tidak berkurang atau hilang. Caranya adalah dengan pengendalian diri dan asuci laksana. Karena itulah salah satu tanda orang yang menempuh jalan kesucian adalah hidup dalam kesederhanaan dan penuh pengendalian diri.
Seorang Yogiswara yang sudah mencapai tingkat bebas dari hukum karma memiliki kondisi yang berbeda. Dia sudah berkeadaan Maha Suci, kesuciannya tidak terbatas. Lontar Wrespati Tattwa dengan tegas menyatakan, seorang Yogiswara adalah Tuhan dalam wujud manusia. Karena itu beliau selalu suci dalam kondisi apapun. Apapun yang dilakukan oleh seorang Yogiswara, beliau tetap suci. Tindakan apapun yang dilakukan beliau, tentu itu merupakan tindakan yang penuh dengan kesucian.
Penulis :
I Putu Patra, S.H
Untuk informasi lebih lanjut, anda dapat memesan tabloid ini
0 komentar:
Posting Komentar