Selasa, 26 April 2011

Keris Bali Bersejarah (3), "Keris Ki Pijetan (1)"


Cerita pembuatan keris dengan cara dipijat-pijat terdapat di hampir seluruh wilayah Nusantara yang memiliki kebudayaan keris. Di Bali khususnya, cerita pembuatan keris dengan cara dipijit terdapat dalam babad Brahmana Pande. Dalam babad tersebut diceritakan, seorang mpu sakti Mpu Brahma Raja membuat pusaka dengan hanya dipijat-pijat dengan menggunakan tangan dan dipanasi hanya dengan ditiup untuk upacara srada yang diselenggarakan oleh Raja Majapahit.

Penulis : Pande Wayan Suteja Neka


Keris ini termasuk tangguh Bali yang dibuat Mpu Geni atau Mpu Sandang Djiwa. Keris Ki Pijetan diduga dibuat pada abad XIII oleh Mpu Geni atau Mpu Sandang Djiwa. Merujuk pada ciri fisik berupa bekas-bekas pijatan jari pada bilah keris, diduga keris ini dikerjakan dengan cara dipijat-pijat dengan tangan.
Keberadaan Keris Ki Pijetan tercantum dalam prasasti yang ada di Pura Dadia Pande Pedukuhan Menanga, Karangasem : ”Pecel pinecel olih Mpu Geni atau Mpu Sandang Djiwa”. Dibukukan dalam lontar prasasti yang pernah dibaca oleh Sira Mpu Sri Dharmaphala Vajrapani semasa walaka (sebelumnya bernama Pande Wayan Tusan), ahli membaca prasasti dari Banjar Pande, Desa Bebandem, Karangasem.
Menurut cerita yang beredar di masyarakat, Mpu Geni atau Mpu Sandang Djiwa merupakan salah satu mpu sakti dari murid Mpu Gandring. Dalam versi Bali berdasarkan Babad Pande  Bratan, Mpu Gandring merupakan nama lain dari Mpu Lulumbang, yang berganti nama  ketika menjadi seorang pande besi. Mpu Gandring dalam kitab Pararaton diceritakan mati ditikam  Ken Arok dengan keris buatannya sendiri.

Teknis Pembuatan

Secara fisik, pada permukaan bilah keris ini tampak jelas bekas-bekas pijetan/pijetan jari tangan dari pangkal (sor-soran)  hingga ujung bilah. Bentuk pijetan-nya tampak ekspresif namun tetap teratur, rapi dan indah. Tampilan secara keseluruhan, greget-nya memberi kesan dan sugesti yang tinggi sehingga tampak prasojo, namun wingit (tampilannya sederhana namun berwibawa).     

4 komentar:

senang sekali bisa membaca kutipan ini, dan ada pertanyaan saya karena saya juga warga pande apakah layak bagi seseorang mempunyai keris buat dirinya untuk kedamain dan ketenangan, kalau memang bisa luk berapakah yang bagus atau ada spesipikasi tersendiri,dan terimakasih sebelumnya

Dasar kutipan luk 5 mohon informasi semeton

Mirip sekali dengan keris yang ada di geriya tiang. Dumogi rahayu 🙏

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More