Senin, 25 April 2011

Derap Langkah Ida Pedanda Isti Oka Sidemen

Suntuk memberikan tuntunan spiritual, dan selalu memberikan teladan kepada umat tanpa sekat, soroh, agama, etnis, akhirnya Peranda Istri Oka Sidemen layak mendapat penghargaan Award Hindu Muda 2010 sebagai tokoh Brahmana Hindu. Dan penghargaan ini sama sekali tidak diduga, namun disyukuri sebagai anugerah Hyang Widhi.
 
Reporter & Foto : Putu Patra



Ida Pedanda Isti Oka Sidemen

Figur sulinggih dengan bhiseka Ida Pedanda Istri Oka Sidemen, yang Low Profile, selalu tampil tenang, walaupun di saat-saat setia mendampingi Peranda Lanang  (Ida Pedanda Gd. Punia Atmadja Pidada yang sedang berbaring di peraduan. Di sisi lain, Peranda kelahiran  tahun 1943 ini juga tampil universal. Tidak harus tampil Bali semata dalam mayadnya karena sering memberikan pelayanan kepada umat di luar Bali. Yang penting bisa memberikan ketenangan bukan sekadar kesenangan.
Karena kehadiran Peranda Istri Oka Sidemen yang adaptif, tidaklah salah satu lembaga memberikan Award suatu penganugerahan penghargaan terhadap orang-orang atau figur-figur yang mempunyai link dalam membina kerukunan atau eksistensi Hindu.  Peranda Istri ketika disambangi di BTN Tanah Bang Permai Blok D 1.2, Kediri, Tabanan, tergurat wajah tanpa beban dan tampak selalu tenang.
Sambil melakukan aktivitas spiritual, Peranda Istri begitu apa adanya menyampaikan seputar Award yang diberikan oleh lembaga Hindu. Peranda Istri bersama 12 tokoh Hindu lainnya diberikan penghargaan atas ketekunan Peranda dalam memberikan tuntunan kepada umat Hindu, tidak hanya berkiprah dalam upacara secara fisik, tapi juga memberikan tuntunan secara spiritual.. Sementara Peranda Istri diberikan anugerah Award Hindu Muda  2010 sebagai tokoh Brahmana. “Tiang tidak menyangka diberikan anugerah award sebagai tokoh Hindu Muda,” tutur Peranda Istri kepada Bali Aga.
Sebagai tokoh brahmana, perjalanan membina umat memang dilakukan secara konsisten berdasarkan ajaran Hindu yang sesungguhnya, melalui dasar-dasar filsafat yang kuat dan mampu memberikan kebahagiaan secara lahir dan bathin, di samping mampu merubah prilaku umat dari yang tidak baik menjadi bermoral dan berbudi pakerti luhur.
Terutama bagi anak-anak muda,  Peranda Istri selalu berpesan, semasih muda, manfaatkan  waktu semaksimal mungkin. Berbuat yang baik, banyak-banyak menimba ilmu, karena masa muda adalah tenaga masih energik. “Kalau bukan di masa muda, kapan lagi saatnya berbuat banyak demi diri sendiri, keluarga, lingkungan serta  nusa dan bangsa,” harap Peranda kelahiran Karangasem ini.
Peranda Istri sangat menyayangkan, kalau anak muda sekarang waktunya digunakan lebih banyak berhura-hura, mabuk-mabukan, trek-trekan di jalan raya. Dengan kondisi anak muda yang masih labil, sangat diperlukan tokoh-tokoh Hindu yang mampu memberikan pola pikir kepada anak muda, agar tidak membuang waktunya di saat masih muda.
Penerapan ajaran agama, sudah semestinya berdasarkan nilai-nilai ajaran yang sangat menyentuh perilaku, tidak sekadar upacara yang selalu banyak menghabiskan uang, tapi belum mampu memberikan kebahagiaan. “Peranda tidak mengharapkan umat pelit dalam beryadnya, tapi yadnya dilaksanakan tepat sasaran, mampu memberikan perubahan, uang bisa dialihkan untuk keperluan yang lebih bermanfaat, agar umat manusia lebih tenang, stabil menghadapi zaman yang semakin tidak bersahabat,” urai Peranda dengan kalem. 

Untuk informasi selengkapnya, silahkan memesan tabloid ini.  Terima kasih.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More