Selasa, 26 April 2011

Upacara Manusa Yadnya (1), "Magedong-gedongan"


Manusa Yadnya adalah upacara suci atau pengorbanan suci demi kesempurnaan hidup manusia. Di dalam pelaksanaan upacara Manusa Yadnya masalah tempat, keadaan, dan waktu sangat penting. Secara umum upacara itu dilaksanakan pada saat anak mengalami masa peralihan. Sebab ada anggapan  pada saat-saat itulah anak dalam keadaan kritis, sehingga perlu diupacarai atau diselamati.



Dalam menyelenggarakan segala usaha serta kegiatan spiritual tersebut masih ada lagi kegiatan dalam bentuk yang lebih nyata demi kernajuan pendidikan, kesehatan dan lain-lain guna persiapan menempuh kehidupan bermasyarakat.
Tujuan dari Manusa Yadnya atau Sarira Samskara adalah untuk menyucikan diri lahir bathin (pamari sudha raga) dan memohon keselamatan dalam upaya peningkatan kehidupan spiritual menuju kebahagian baik di dunia maupun di alam niskala.

Upacara Manusa Yadnya Sejak Bayi masih berada dalam kandungan hingga melaksanakan perkawinan antara lain :

1 Magedong-gedongan (Garbhadhana Samskara)
2 Upacara kelahiran (Jatakarma Samskara).
3 Upacara lepas puser (kepus puser).
4 Upacara nglepas hawon (12 hari)
5 Upacara kambuhan (42 hari).
6 Upacara nelu bulanin (Niskramana Samskara).
7 Upacara otonan (210 hari).
8 Upacara tumbuh gigi (ngempugin).
9 Upacara tanggal gigi pertama (makupak).
10 Upacara menek deha (Rajaswala).
11 Upacara potong gigi (mepandes).
12 Upacara perkawinan (Wiwaha Samskara).

Magedong- gedongan (Garbhadhana Samskara)
Upacara ini dilaksanakan pada saat kandungan berusia 7 bulan. Sarana yang digunakan : Pamarisuda: Byakala dan prayascita. Tataban: Sesayut, pengambean, peras penyeneng dan sesayut pamahayu tuwuh. Di depan sanggar pemujaan : benang hitam satu gulung kedua ujung dikaitkan pada dua dahan dadap, bambu daun talas dan ikan air tawar, ceraken (tempat rempah-rempah).
Upacara Garbhadhana dilaksanakan pada saat kandungan berusia 210 hari (7 bulan). Tidak harus persis, tetapi disesuaikan dengan hari baik.
Upacara Garbhadhana dilaksanakan di dalam rumah, pekarangan, halaman rumah, di tempat permandian darurat yang khusus dibuat untuk itu, dan dilanjutkan di depan sanggar pemujaan (sanggah kamulan).
Upacara ini dipimpin oieh Pandita, Pinandita atau salah seorang yang tertua (pinisepuh).
Tata pelaksanaannya :
1 lbu yang sedang hamil terlebih dahulu dimandikan (siraman) di parisuda, dilanjutkan dengan mabyakala dan prayascita.
2 Si lbu menjunjung tempat rempah-rempah, tangan kanan menjinjing daun talas berisi air dan ikan yang masih hidup.
3 Tangan kiri suami memegang benang, tangan kanannya memegang bambu runcing.
4 Si Suami sambil menggeser benang langsung menusuk daun talas yang dijinjing si Istri sampai air dan ikannya tumpah.
5 Selanjutnya melakukan persembahyangan memohon keselamatan.
6 Ditutup dengan panglukatan dan terakhir natab

Mantram “Om Sang Hyang paduka lbu Pertiwi Bhetari Gayatri, Bhetari Sawitri, Bhetari Suparni, Bhetari wastu, Bhetari Kedep, Bhetari Angukuni, Bhetari Kundang Kasih, Bhetari Kamajaya- Kamaratih, samudaya, iki tadah saji aturan manusanira si-anu (sebutkan nama yang diupacarai) ajakan sarongwangan ira amangan anginum, menawi ana kirangan kaluputan ipun den agung ampuranen manusaniro, mangke ulun aminta nugraha ring sira den samua aja sira angedonging, angancingin muwang anyangkalen, uwakakena selacakdana uwakakena den alon sepunganenuta anak-anakan denipun den apekik dirghayusa yowana weta urip tan ana saminiksan ipun. Om Siddhirastu swaha”.
Artinya : “Om Sang Hyang Widhi dalam manifestasi Bhatari Gayatri, Bhatari Sawitri, Bhatari Suparni, Bhatari Wastu, Bhatari Kedep, Bhatari Angkuni, Bhatari Kundang Kasih, Bhatari Kamajaya Kamaratih, seperti Yang Mulia Hyang Widhidara- Widhidari, Hyang Kuranta-kuranti, kesemuanya silahkan menikmati persembahan hambamu si anu (nama yang diupacarai), sertakan semuanya menikmati makanan-minuman, seandainya ada yang kurang karena kelupaan olehnya, mohon dimaafkan hambamu, hamba mohon waranugraha Hyang Widhi semoga tidak mendapatkan halangan, bukakanlah pintu keselamatan, panjang umur dan kebahagiaan, semoga permohonan hamba terpenuhi”.


Untuk informasi selengkapnya, silahkan memesan tabloid ini.  Terima kasih.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More