Senin, 25 April 2011

Mutiara Kebahagiaan, "Isilah Kemerdekaan"

Semenjak tahun 1945 kepemimpinan Indonesia di Jakarta sedikit demi sedikit tanpa disadari mereka mulai menjauhi agama dan memancangkan paham materialistis dalam berprilaku sampai kini bangsa Indonesia memerdekakan diri sebagai negara yang berdaulat tak mau dijajah oleh bangsa asing. Para pejuang atau pendahulu-pendahulu kita telah menitipkan kemerdekaan pada kita. Setiap tanggal 17 Agustus kita hendaknya bertanya sebagai anak bangsa, generasi bangsa mengevaluasi diri. Apakah kita layak sebagai generasi yang terhormat?


Atau pantas dikenang untuk mengisi kemerdekaan. Pada hari proklamasi, penulis ingin mempersembahkan kata-kata mutiara Veda “maha jana yena gatah spantha” yang artinya ikutilah langkah-langkah para mahajana, roh-roh yang mulia. Hendaknya media masa mulai sekarang atas prakarsa pemerintah membikin film-film sejarah tentang perjuangan para pahlawan melawan penjajah seperti kepahlawanan Pahlawan Dipenogoro, Teuku Umar, Hasanudin, Sudirman, dan lain-lain.
Kita harus punya motto kerja keras, disiplin dan kebersamaan. Maka ingatlah kita sedang menciptakan sejarah dan siapapun dari kita pasti tidak mau ditertawai oleh generasi mendatang.



Penulis ; I Nyoman Sridham Brahmacari

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More