Selasa, 12 April 2011

Mutiara Kebahagiaan, "Pejuang Seorang Guru"

Semua orang ingin menjadi pahlawan, pemimpin masyarakat. Semenjak masa penjajahan berakhir, orang Indonesia yang mencintai kebenaran kebingungan dalam menempuh jalan kebenaran. Mereka sibuk dalam jalan-jalan pembenaran yang mereka bikin sendiri. Semuanya tidak dimengeri bahwa mereka sebenarnya perlu guru, sesosok pribadi yang ideal untuk tauladan, pegangan acuan untuk bertindak, berkata dan berpikir. Orang cerdas berpendapat guru di dunia pendidikan adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Pahlawan telah berguguran, para pejuang berjuang untuk harga diri bangsa. Mereka meninggalkan keluarga kekayaan yang menghayalkan. Mereka berikrar lebih baik mati, dari pada hidup terjajah, hidup tanpa martabat. Dan kemerdekaan pun diraih pada tanggal 17 Agustus 1945. Setelah kemerdekaan diraih dari penjajah, perahu kemerdekaan kebingungan dalam menyebrangi lautan samudra kehidupan.


Kenapa kita sekarang malu mengucapkan pekik merdeka? Kenapa masyarakat tidak fasih mengucapkan pekik merdeka sekarang ini? Karena pekik merdeka telah tercemar oleh kekotoron bau politik. Hati nurani orang-orang pecinta kebenaran membenci politik. Siapapun pecinta kebenaran mengagumi para pejuang yang telah menyerahkan jiwanya, gugur di medan perang. Dan penulis sendiri sangat mengagumi kepiawaian I Gusti Ngurah Rai dalam membangkitkan semangat puputan kawan-kawannya di medan perang. I Gusti Ngurah Rai sosok pemimpin terideal pada masanya di kalangan pejuang seluruh Indonesia. Beliau telah menyumbangkan keterampilan memimpin di antara teman seperjuangannya, segilik-seguluk selunglung sebanyantaka, kesatuan sehidup semati di kalangan temannya yang kebersamaan memberi puputan, beliaulah tokoh nomor 1 di Indonesia yang patut diteladani dalam hal mengucapkan pekik merdeka.
Penulis harap manusia-manusia Indonesia menjadi orang-orang yang serius. Bertahun-tahun sudah orang-orang bijak Indonesia menghabiskan energi, dana dan waktu untuk bicara kebenaran dan memperjuangkan di sana-sini. Kita harus punya pengetahuan yang lengkap dan filsafat tindakan yang benar. Veda adalah pengetahuan halus sepanjang zaman. Dengan pedang pengetahuan Veda jadilah pahlawan spiritual, pahlawan Sankirtana Yajna zaman Kali ini karena Veda adalah cara pakai alam semesta. Pahlawan yang kekal karena menabur kasih, pelayan umat, pahlawan laskar kasih. Penulis harap orang-orang bijak di tanah air serius mengabdikan diri terhadap masyarakat melakoni laskar kasih, laskar spiritual. Mari kita merdeka dari tiga sifat alam dan memerangi kegelapan di masyarakat. Kita tidak selalu harus menjadi pemimpin, jadilah orang bijaksana, menjadi pejuang laskar cinta seperti Tuhan dan penyembah-Nya, pahlawan kebenaran, pahlawan spiritual.

Penulis ; I Nyoman Sridam Brahmacari

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More