Perjlanan spiritual I Gusti Agung Yudistira, tidak hanya sebatas memberikan pertolongan kepada umat, justru tanpa diharapkan benda bertuah bermunculan yang diawali datangnya Pis Jaring yang memang diyakini mampu memberikan rejeki dan menarik benda bertuah lainnya. Bagaimana proses muncul benda bertuah sebagai anugerah bagi Agung Yudistira?
Reporter & Foto : Andiawan
I Gusti Agung Yudistira
Selanjutnya, disusul dengan munculnya Paica Batu Macaling dan Pis Bolong Jaring’ atau uang kepeng bergambar jaring. Semenjak itu, Gusti Agung terus kedatangan berbagai jenis Paica. “Mungkin dengan adanya Pis Jaring itu, berbagai Paica bermunculan. Seperti apa yang pernah tiang baca di Tabloid Bali Aga, memang Pis Jaring berfungsi selain untuk menjaring/menarik rezeki juga berfungsi menjaring benda-benda sakral dari alam gaib,” jelas Gusti Agung menegaskan, seraya memaparkan Paica lain yang muncul di antaranya; Keris bergambar Tualen/Semar, Dewa-Dewi, Tombak kecil dan lain sebagainya.
Sampai saat ini Pica dan pratima terus bermunculan hingga jumlahnya mencapai puluhan bahkan ratusan dan sebagian besar berfungsi sebagai pelindung diri, maupun untuk membantu orang yang sedang mengalami kesusahan. Sejak itu pula, I Gusti Agung Yudistira terus didatangi sejumlah sasuhunan untuk mengemban dan melaksanakan tugas suci terutama untuk mendoakan keselamatan umat manusia agar terhindar dari berbagai bencana dan malapetaka.
Di samping itu, Pinisepuh juga ditugaskan untuk mendirikan sejumlah palinggih untuk stana beliau/para sasuhunan yang sebelumnya mendatanginya. Awalnya, Gusti Agung diperintahkan untuk membuat palinggih untuk beliau Ida Bhatari Ratu Niang Sakti. Tetapi, karena alasan takut, Ibunya sempat tidak setuju dan melarangnya. Sampai akhirnya, pada suatu hari Ibundanya yang aktif menjalankan bisnis sampingan mengalami masalah pada bisnisnya.
Setelah menanyakan kepada orang pintar, akhirnya didapat jawaban bahwa jika ingin kembali seperti semula, Ibunya disarankan untuk mendak Daksina mapayas ke Geria Tanah Kilap, mohon kepada Ida Bhatari Ratu Niang Sakti, lalu selanjutnya dilinggihkan di rumahnya. Dengan demikian tanpa disadari, Bhatari Ratu Niang Sakti akhirnya malinggih atau sudah dilinggihkan di Jeroan Agung Yudistira.
“Tiang yakin jika beliau berkehendak, beliau akan memberi bukti dan bahkan peringatan kepada orang-orang yang tidak percaya atau yakin. Sehingga dengan diberikannya ujian atau peringatan, akan membuat orang yang bersangkutan akan percaya dan yakin kepada beliau,” ujar Agung Yudistira menegaskan...
Untuk informasi selengkapnya, silahkan memesan tabloid ini. Terima kasih.
0 komentar:
Posting Komentar