Senin, 25 April 2011

Aji Kamoksan Wrhaspati Tattwa, "Energi Spiritual"

Dalam kondisi sadar otak manusia selalu bekerja  melakukan aktivitas. Aktivitas otak ini disebut berpikir.  Untuk itu otak membutuhkan energi yang sangat besar. Jika dalam kondisi sadar (tidak tidur)  seseorang bisa membuat otaknya diam, otaknya tidak melakukan aktivitas apapun, pikirannya diam, maka energi yang seharusnya dipakai beraktivitas oleh otak akan diubah menjadi energi spiritual atau kekuatan bhatin.


Selama manusia terjaga, dari baru bangun di pagi hari hingga menjelang tidur di malam hari manusia terus menerus berpikir. Hampir semua yang dipikirkannya adalah masalah  kehidupan. Masalah duniawi, tentang pekerjaan kantor, utang di bank, relasi di Jakarta, menjemput dan mengantar anak sekolah, rapat di kantor, pertemuan keluarga, kewajiban adat dan banjar, serta hal-hal lainnya yang menyangkut berbagai aspek kehidupan. Tidak ada saat di mana kita tidak berpikir atau tidak mengingat sesuatu.
Tidak pernah sedikit pun  otak kita bisa lepas dari pikiran atau ingatan tentang masalah-masalah duniawi. Semua aktivitas otak itu membutuhkan energi. Apalagi kalau ada masalah yang sedang dihadapi. Otak membutuhkan energi luar biasa besar selama berpikir untuk mencari jalan keluar masalah itu.
Dari mana seorang penekun Samadhi mendapatkan kekuatan spiritual? Prinsip Samadhi adalah membuat otak berhenti berpikir atau berhenti mengingat masalah-masalah duniawi. Selama Samadhi otak tidak boleh memikirkan sesuatu apapun, tidak boleh mengingat apapun.  Selama Samadhi jangan memikirkan, membayangkan atau mengingat kenikmatan, kegembiraan, kesedihan, utang, pacar, pekerjaan dan sebagainya. Otak harus bebas dari semua jenis pikiran, bayangan, ingatan, dan khayalan. Otak harus berhenti berpikir, mengingat ataupun menghayal. Otak harus kosong tetapi tidak melamun. Ini yang dinamakan pikiran diam.
Banyak teknik yang dipakai untuk membuat pikiran diam.  Ada yang memusatkan pikiran pada nyala pelita. Ada yang mengikuti keluar masuknya nafas, ada yang berkosentrasi pada ujung hidung,  dan masih banyak teknik lainnya. Maksud semua teknik itu sebenarnya sama, yaitu agar pikiran tidak bergerak ke mana-mana. Pikiran diikat pada sesuatu yang dijadikan obyek kosentrasi. Pada contoh di atas, pikiran diikat pada nyala lilin, nafas dan ujung hidung. Setelah pikiran terpusat pada pusat objek kosentrasi, maka pelan-pelan pikiran akan diam. Pikiran tidak memikirkan apa-apa, pikiran akan menjadi kosong, inilah yang disebut Samadhi yaitu seseorang berada dalam keadaan duduk, sadar akan dirinya, tetapi pikirannya diam.

Untuk informasi selengkapnya, silahkan memesan tabloid ini.  Terima kasih.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More