Selasa, 26 April 2011

Telusur Perjalanan GA. Putu Mulya Ekayanti Sidemen, S.H


Setiap manusia memiliki perjalanan hidup yang ditentukan karma-karmanya sendiri. Hanya saja tanpa disadari, perubahan hidup pun tidak disadari, dan bila ditolak masalah akan menjadi rumit. Seperti dialami Gusti Ayu Putu Mulya Ekayanti Sidemen, S.H, yang rencananya menjadi pegiat bisnis yang sukses justru berubah drastis ke jalan ngiringan Ida Bhatara. Bagaimana perjalanannya? Ikuti selengkapnya.


Reporter : Arda

GA. Putu Mulya Ekayanti Sidemen, S.H

Perjalanan hidup manusia telah diatur sepenuhnya sang Maha Kawi. Apa yang telah digariskan-Nya, tak satu pun manusia yang dapat melawannya. Dari sisi ini tentu ada prinsip hidup yang mesti dipegang oleh setiap manusia. Yakni, melakoni hidup dengan tulus dan mensyukuri hidup sebagai manusia.
Prinsip hidup dengan melakoni hidup yang tulus dan penuh syukur ini tergambar dari sosok umat bernama Gusti Ayu Putu Mulya Ekayanti Sidemen, SH. Yang akrab disapa Jro Gek. Memang dari pengalaman hidup yang diceritakannya tergambar ada proses yang panjang, berbagai cobaan datang silih berganti yang telah dilampauinya dan juga sentuhan yang akhirnya mengantarkan ibu satu putra dan satu putri ini sampai pada sebuah titik. Titik tersebut tiada lain melakoni hidup secara tulus dan tiada henti mengucapkan syukur kepada Ida Sasuhunan  seperti dituturkan secara panjang lebar kepada Bali Aga.
Dikatakan Jro Gek lebih lanjut, setiap manusia yang terlahir tentunya memiliki berbagai impian. Memiliki pekerjaan yang nyaman, eksistensi diri, keluarga yang harmonis dan impian-impian indah lainnya. Sebagai seorang manusia biasa, Jro Gek juga tentunya memiliki impian-impian itu. Maka beberapa tahun yang lalu, dirinya disibukkan dengan berbagai aktivitas untuk mengumpulkan rupiah. Mulai dari membuka usaha salon, jual palen-palen, usaha furniture hingga menjadi MC atau presenter.
Semua aktivitas bisnis yang dilakoninya sempat mengantarkan dirinya sebagai sosok wanita karier yang ulet. Seiring dengan itu, sebagai seorang pengusaha sukses dirinya juga sempat menikmati hidup yang mapan dan nyaman secara ekonomi. Terlebih lagi, dirinya telah memiliki seorang suami dan dua anak yakni, I Gusti Putu Wisnu Wardana dan I Gusti Ayu Made Mulya Candradewi, yang artinya untuk sebuah hidup bisa dikatakan telah sempurna. Namun jauh di lubuk hatinya yang terdalam, ia merasa hidupnya gersang dan ada sesuatu yang terus mengusiknya. Maksudnya, dalam kemapanan ekonomi Jro Gek terbilang berkecukupan tetapi dalam bhatinnya merasa ada sesuatu yang kurang.
Desakan bhatinnya ini terus mengusik wanita kelahiran 5 November 1973 ini. Singkat cerita Jro Gek dititahkan untuk ngiring. Titah untuk ngiring ini diterimanya sekitar tahun 1994. Dalam perjalanan bisnisnya yang tengah mengalami masa-masa kejayaan, titah ngiring ini agak diabaikannya. Padahal pada tahun-tahun tersebut dirinya sudah didatangi pasien, bahkan pasien dari luar pulau.
Merasa belum siap dan tidak memiliki kemampuan mengobati, saat itu Jro Gek malu menemui pasiennya. Entah dorongan dari mana dan demi melihat kondisi pasiennya serta dengan meminta petunjuk-Nya, pasien itu akhirnya bersedia ditanganinya hanya dengan memberi pasiennya tersebut segelas air putih. Uniknya, pasien telah diagnosa dokter telah divonis mengidap kanker darah itu akhirnya dapat sembuh total atas bantuan Jro Gek. Hal ini dibuktikannya dengan datangnya kembali pasien itu menemuinya untuk ngaturang sesangi.
Menolak titah ngiring ini akhirnya membuat Jro Gek mengalami masa-masa krisis dalam hidupnya. Bisnis yang dilakoninya meninggalkan hutang. Bukan itu saja, suami yang sangat dicintai dan dihormatinya rela meninggalkan dirinya dan sepasang buah hatinya. Uniknya, hutang yang jumlahnya cukup besar akhirnya mampu dilunasinya dalam waktu yang cukup singkat setelah dirinya bersedia ngiring dan melakukan upacara pawintenan. Upacara pewintenan ini sendiri dilakoninya pada Rahina Buda Cemeng Kelawu atau tepatnya pada hari Rabu, 10 Februari 2010.

Mayasa 42 Hari Kali Empat

Hingga akhirnya Jro Gek dapat dengan tulus menerima titah ngiring itu. Dirinya menyadari bahwa titah yang diembannya ini berat, namun dengan itu pula dirinya menyadari Ida Sasuhunan sangat asih kepada dirinya.


Untuk informasi selengkapnya, silahkan memesan tabloid ini.  Terima kasih.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More